Saturday, April 13, 2013

Tips Untuk Mendapatkan Foto Digital yang Tajam



Mendapatkan foto digital yang sangat tajam adalah sesuatu yang paling diinginkan oleh setiap fotografer namun foto yang bersih dan tajam kadang sulit untuk peroleh karena tidak tahu bagaimana cara untuk mendapatkannya. Sebelum mulai mengeksplorasi cara meningkatkan ketajaman foto, alangkah lebih baiknya berbicara terlebih dahulu tentang penyebab utama kurang tajamnya suatu foto, yaitu: 

Tidak Fokus – Kesalahan yang paling sering terjadi untuk foto yang tidak tajam adalah foto yang tidak fokus. Hal ini mungkin akibat dari fokus pada bagian yang salah pada objek, terlalu dekat dengan objek sehingga fokus tidak bisa diperoleh, kesalahan memilih aperture yang menghasilkan kedalaman foto yang sangat sempit (angka f kecil, misal f2) atau mengambil foto terlalu cepat tanpa memeriksa terlebih dahulu di jendela bidik. 

Tidak fokus
 
Objek yang bergerak – adalah bentuk lain dari foto yang blur akibat mengambil objek yang bergerak dengan menggunakan shutter speed yang lambat.

gerak

Kamera goyang – goyangan pada kamera biasanya berasal dari pergerakan dari fotografer itu sendiri ketika mengambil foto sehingga menghasilkan foto yang blur.

blur

Noise – Pada foto banyak ditemukan bintik-bintik dari piksel gambar, biasanya berasal dari kesalahan dalam pengaturan ISO, semakin besar ISO tingkat noise nya juga semakin besar.


noise



Lensa Fixed vs Lensa Zoom



Pertanyaan yang sering dihadapi ketika membeli lensa adalah – Apakah Saya harus membeli lensa zoom atau membeli beberapa lensa fixed (lensa prime atau lensa dengan focal length tetap)? Fotografer yang sudah berpengalaman akan cenderung memilih lensa fixed dari pada lensa zoom. Majalah-majalah fotografi pun sering menyarankan untuk memanfaatkan ketajaman dari lensa fixed dari pada memanfaatkan fleksibilitas lensa zoom.

Sebelum melihat keuntungan dan kerugian masing-masing lensa, pertama harus mengerti dulu apa itu lensa zoom dan lensa fixed.

Apa itu lensa zoom?

lensa zoom

Lensa zoom adalah lensa yang memiliki ring pengatur zoom sehingga lebih mudah untuk mendapatkan pembesaran objek tanpa Anda harus bergerak maju mundur untuk mendapatkan pembesaran objek yang diinginkan. Jika nama sebuah lensa memiliki dua range angka dalam mm berarti lensa tersebut adalah lensa zoom. Contoh: Lensa Canon EF-S 17-85mm f/4-5.6 IS USM, panjang fokusnya dapat diatur dari 17mm ke 85mm.


Etika Seorang Fotografer

Sebagai makhluk sosial, sebagai fotografer, kita tidak luput dari hubungan manusia. Bila kita hobi foto potret, maka kita akan berhubungan langsung dengan modelnya. Kalaupun hobi kita foto pemandangan, tetap saja kita harus berhubungan dengan orang lain di lokasi untuk mendapatkan informasi atau bantuan.

Maka dari itu masalah etika, adalah masalah yang penting. Namun topik ini biasanya jarang di bahas, fotografer biasanya lebih tertarik membahas soal kamera, lensa, pencahayaan dan lain lain.

Maksud dari etika versi saya adalah bagaimana cara kita berhubungan antar manusia, antara fotografer dan model, antara fotografer dengan asisten, atau dengan masyarakat lokal. Dengan memiliki etika yang baik, fotografer tentunya diuntungkan dengan mendapatkan foto yang lebih berarti, enak dilihat dan alami.

Orang-orang di sekitar kita pun akan lebih senang membantu kita. Secara garis besar, memiliki etika yang baik berarti fotografer bersikap rendah hati, hormat terhadap orang lain, antusias dan baik hati. Dalam foto potret, misalnya, terutama bila modelnya wanita, kita menghormatinya dengan tidak menyentuh saat mengarahkan. Menyentuh model wanita sangat tidak sopan terutama di Asia dan membuat model tersebut menjadi tidak nyaman. Selain itu, hindari kebiasaan berbicara dengan nada memerintah dan sering-seringlah memuji atau berterima kasih bila memang patut.
Saat foto potret, seringkali model kita tidak berpengalaman atau kaku di depan kamera. Hal ini wajar, dan bisa diatasi dengan banyak berkomunikasi dengan mereka. Banyaklah bertanya kepada mereka, tentang hal-hal yang berkaitan dengan mereka, misalnya bila ia seorang musisi, maka tanyakanlah tentang hal berbau musik, atau paling tidak hidup mereka secara umum. Hindari perbincangan tentang hal-hal negatif seperti perang, dan hindari topik SARA.

Teknik Fotografi Makro

Melihat foto bunga yang tampak begitu detail hingga ke putik-putiknya atau foto belalang hingga kakinya tampak jelas tentu menyenangkan, lalu bagaimana teknik fotografinya? Jawabannya adalah menggunakan teknik foto makro. Mendengar kata makro sebagian orang mungkin berpikir bahwa foto makro itu adalah foto untuk objek yang berukuran besar. Padahal justru sebaliknya, objek fotonya malahan kecil namun dengan teknik fotografi khusus, gambar menjadi tampak lebih besar tapi tetap jelas

makro photography
 
Teknik Fotografi Makro dan Cara Penggunaannya

Teknik fotografi bagi yang ingin mengambil gambar makro adalah sebagai berikut:
1. Tentukan objek yang ingin diambil. Pastinya objek adalah benda-benda kecil.
2. Objek benda mati. Pada tahap awal akan lebih mudah jika kita menggunakan objek benda mati seperti bunga atau polpen.
3. Buat pengaturan menjadi makro. Kamera digital banyak yang menggunakan simbol bunga untuk pengaturan makro. Pilih saja menu tersebut.
4. Foto makro biasanya fokus pada salah satu titik/objek dan mengaburkan objek lainnya. Misalkan bunga, kita bisa membuat fokus ujung bunganya saja dan membuat blur tangkainya.
5. Setelah kamera disetting makro, arahkan lensa pada objek.
6. Tekan setengah dari tombol bidik dan temukan fokus yang diinginkan. Jika dengan sekali pencet belum ketemu, pencet sampai beberapa kali sampai kita dapatkan fokus.
7. Setelah fokus didapat, pertahankan posisi menekan tombol bidik setengah lalu pencet lebih dalam hingga foto terambil.

10 Tips Fotografi Pernikahan Untuk Pemula



Bisa disimak dan bisa menjadi catatan untuk fotografi pernikahan (wedding maupun prewedding)

wedding











1. Membuat Shortlist

Salah satu tips yang paling membantu dalam fotografi pernikahan adalah berpikir bagaimana mendapatkan hasil foto yang mereka (klien) inginkan pada hari H, sehingga anda dapat berimajinasi kira-kira apa saja yang akan anda foto pada hari tersebut. Membuat poin-poin apa saja yang akan anda foto akan sangat membantu, sehingga anda tidak akan kebingungan harus berbuat apa pada hari H.

2. Koordinator Foto Keluarga
Foto keluarga bisa menjadi bagian yang membuat anda stres!. Dapat dibayangkan pada hari H orang – orang yang ada pasti akan semrawut, mereka akan banyak berbicara dan jalan-jalan disekitar tempat semau mereka. Ini adalah efek dari suatu pesta dengan semangat kemeriahan, dan yang pasti anda tidak akan bisa membedakan mana yang anggota keluarga, mana yang tamu undangan. Untuk mengatasi hal ini, minta bantuan kepada seorang anggota dari keluarga klien untuk menjadi koordinator dalam pengaturan foto keluarga. Dia bisa mengumpulkan orang untuk difoto bersama sehingga ini dapat memudahkan anda untuk mengambil foto tanpa harus kesana kemari mengumpulkan orang – orang tersebut. Anda tinggal diam ditempat (mini studio / didepan panggung) and say “Cheese!” JEPRET!