Saturday, April 13, 2013

Teknik Dasar Fotografi (1)

TAKE A NICE EXPOSURE

Apabila ada yang bertanya “Seharusnya exposure saya gimana sih?” ya gampang  jawabnya, “Exposure teman-teman harus bener!” ya kan? bener itu gimana ya sesuai kebutuhan, tetapi pada umunya yang diharapkan Exposure itu seimbang bukan Over atauUnder. Nah, exposure itu bisa di golongkan kepada 3 hal yang saling erat hubungannya, mereka adalah:
  • Aperture = bukaan diafragma lensa biasanya dalam ukuran f/2.8, f/5.6 dan seterusnya
  • Shutter Speed = bukaan berapa lama film menerima cahaya sewaktu diafragma di buka; dalam ukuran 2s, 1/250s ,1/500s, dan seterusnya (s = seconds, detik)
  • ISO, Speed of the film = internasional stteman-temanrd untuk sensitifnya film. contoh: ISO 400 lebih sensitif daripada ISO 200, ISO 200 lebih sensitif daripada ISO 100, dan seterusnya

  • Di dalam seting kamera (pada bagian atas body ada lingkaran yang bisa diputer-puter) ada istilah Manual (M), Aperture Priority/Arperture Value (pada nikon: A canon: AV), Shutter Priority (nikon: S canon: TV), Automatic? kan lebih asik automatic dong?

    “Ok, bukannya kalau kamera di set P (Automatic atau Program Mode) terus kan tinggal jepret aja om kan semuanya sudah di atur otomatis, nah terus ngapain harus ngerti 3 bahasa aneh di atas coba?”. Nah kalo temen-temen sudah puas sama P (Automatic atau Program Mode) exposure setting camera kalian, ya ngapain teman-teman beli DSLR dan baca baca artikel ini?


    Kenapa sih kita harus ngerti 3 istilah diatas karena kalau kita menguasai dasar-dasarnya pasti kita bakalan lebih mendapatkan exposure yang lebih baik atau lebih banyak kesempatan teman-teman akan mendapatkan exposure yang sempurna. Bukankah lebih baik untuk mempelajari Manual to?

    Nah sekarang coba liat di viewfinder (itu lho kotak kecil yang teman-teman lihat di camera untuk motret) di sana pasti ada semacem gini nih: +””’0”””’- ya kan? Nah jika teman-teman memutar control dial (itu lho yang kaya  scroll mouse) di camera temen-temen, tanda panah akan bergeser sesuai dengan yang kalian hendaki, jika teman-teman mutar ke kanan, panahnya ke kanan, kalo ke kiri ya panahnya ke kiri. Biasanya kalau ke kiri valuenya semakin besar atao ke positif kalo ke kiri valuenya semakin kecil dan ke arah negatif.

    Aperture priority (biasanya A atau Av)

    Dalam mode AV ini, kalian memilih lens aperture (bukaan diafragma seperti pupil mata) secara manual, sedangkan secara otomatis kamera teman-teman akan menghitung berap shutter speedyang pas. Coba set camera teman-teman ke Aperture Priority, nah di Aperture priority, teman-teman ngatur Aperturenya secara manual, dan camera teman-teman akan mengatur Shutter Speed secara otomatis untuk memberikan exposure yang kamera teman-teman pikir “PERFECT”.

    Umumnya Aperture Priority ini dipakai bila keadaan:

    1. Cahaya sekeliling sangat minimal. Contoh: dalam event wedding atau dalam event pesta wisuda silahkan untuk setting kamera ke A pada bukaan yang besar (yang angkanya kecil), karena kamera kalian lah yang akan memilih shutter secepat mungkin untuk mendapatkan exposure yang sempurna dan dengan setting Aperture yang dihendaki.

    2. jika temen-temen menginginkan maksimum depth-of-field (ruang tajam) dan objectnya tuh tidak bergerak jadi semua akan tampak jelas dan tidak ada blur. pilihlah Aperture sekecil mungkin untuk memaksimumkan Depth of Field (akan di bahas di bawah ini)

    Shutter Priority (biasanya S)

    Di dalam mode ini, teman-teman memilih shutter speed secara manual dan meter kamera teman-teman akan memilih aperture secara otomatis. Sama dengan Aperture Priority tetapi kali ini yang teman-teman prioritaskan, dalam kata lain yang teman-teman bisa ngatur itu yah shutter speednya, camera teman-teman akan mengatur Aperture secara automatis yang di pikir kamera teman-teman exposurenya “PERFECT”.

    Karena hanya dengan Shutter Priority ini lah kita bisa:
    a. FREEZE MOTION = pembekuan gerakan yang terekam di film, dan
    b. IMPLYING MOTION = untuk menghasilkan flowing effect, yang bersifat memberikan efek gerakan
    shutter maksimal dapat digunakan pada:

    Panning teknik. Panning adalah teknik perekaman object yang bergerak sehingga menghasilkan effect gerakan dan bisa terlihat jika object yang terfokus adalah object yang sedang moving atau bergerak. (akan dijelaskan lebih lanjut

    Contoh Panning



    Ok, ada 3 rahasia untuk mendapatkan hasil panning yang memuaskan:

    Rahasia #1: Teman-teman harus PARALEL dengan object yang bergerak itu. Dari contoh di bawah ini, tahap awal siapkan kamera dan tunggu sampai mobilnya tuh persis di depan kalian, dan langsung pencet shutter dengan badan mengikuti arahnya mobilnya melaju setelah memencet shutternya.

    Rahasia #2: Pilihlah Shutter Speed yang paling cocok untuk objek yang bergerak itu. Biasanya aku pakai Shutter 1/20 atau 1/30

    Rahasia #3: Jangan pakai tripod. Pakailah badan teman-teman sebagai tumpuan yang mengayun dari kiri ke kanan atau sebaliknya searah dengan object yang akan di potret.

    Manual Exposure (biasanya M)

    Nah Manual Exposure ini lah yang memungkinkan kita mengatur sendiri panah2 tadi yang sudah aku jelaskan di atas untuk mendapatkan exposure yang KITA hendaki “PERFECT EXPOSURE” sekali lagi, bukan kamera kita yang mikir perfect tapi kita sendiri. Karena di Manual inilah kita bisa mengatur Aperture dan Shutter Speed secara manual.
     
    “Nah terus apa hubungannya di antara tiga bahasa aneh dan jelek di atas itu, apa sih tadiAperture, Shutter Speed dan ISO, huh?” Ok. Nih aku jelasin yah.
    1. APERTURE (Diafragma)
    Aperture adalah bukaan lensa untuk mengatur berapa banyak cahaya yang masuk. Ukuran aperture biasanya bisa di liat dengan f/ number. Semakin besar nomer f/ nya semakin kecil bukaan lensanya. Dengan kata lain, semakin kecil nomer f/ nya, semakin GEDE bukaan lensanya. CONTOH: f/2.8 bukaannya lensanya tuh lebih besar daripada f/11. Aperture ini lah yang biasanya orang orang di kritik fotografer.net pada bilang “Wahhhh bagus bener DOFnya, bagus bener pemteman-temanngannya!” Nah sekarang ngerti kan kalo Aperture ini adalah sang komandan yang bertanggung jawab atas wilayah ketajaman di dalam satu foto. DOF, kepanjangan dari Depth-of-Field, yaitu wilayah di sekeliling subject yang di rekam oleh camera yang layak tampil tajam di hasil potonya.

    Aperture (Semakin besar aperture kita, semakin sedikit wilayah ketajaman poto kita, shallow depth-of-field):

    Ukuran Aperture dalam perbedaan ukuran satu stop adalah:
    f/2 -> f/2.8 -> f/4 -> f/5.8 -> f/8 -> f/11 -> f/16 -> f/22
     
    Dari f/2 sampe ke f/2.8 di katakan Aperturenya turun 1 stop dalam kata laen -1. Dari f/4 turun 3 stop ke f/11. Di katakan turun adalah jumlah cahaya yang masuk melalui diafragma kan lebih sedikit jadi oleh karena itu di katakan turun.

    Contoh Aperture


    2. SHUTTER SPEED (Kecepatan penutup lensa) 

    Nah apa ini? Kalo tadi Aperture kan ngatur berapa banyak cahaya yang masuk kan? Nah kalo Shutter Speed ini ngatur berapa lama cahaya itu masuk ke film. Contohnya: shutter speed 2s (2 detik) tentunya cahaya yang masuk lebih lama ya kan? kalo shutter speed 1/1000s ( 1/1000 detik lho) ya jelas aja cahaya yang masuk cuman sekilat aja. Gampang kan?

    Shutter speed 1 (semakin lambat shutter speed, cahaya yang di peroleh film akan semakin banyak)
     
    Contoh Shutter Speed

    Urutan Shutter Speed dalam perbedaan ukuran satu stop adalah:
    1/8 -> 1/15-> 1/30 ->1/60 ->1/125 ->1/250 ->1/500 ->1/1000 (dalam detik)


    3. ISO, Speed of Film 

    Anggap saja ISO ini adalah kunang-kunang yang bekerja di dalam camera teman-teman. Kalo di camera diset ke ISO 400 berarti temen-temen mempunyai 400 kunang-kunang yang bekerja, jika teman-teman set camera teman-teman ke ISO 100 berarti teman-teman cuman punya 100 kunang-kunang untuk bekerja di dalam kamera teman-teman.Nah ukuran ISO dalam perbedaan satu stop adalah:

    100 ->200 ->400-> 800 ->1600

    Contoh ISO

    ISO 800 adalah 3 kali lebih sensitif daripada ISO 100 (lebih sensitif terhadap cahaya 3 stop), tetapi hasil potonya mungkin agak grainy (seperti berpasir). Nah dalam hal inilah yang harus menjadi pertimbangan teman-teman kapan harus kompensasi demikian.

    Semoga bermanfaat :)